PAPARAN ONLINE | Terlihat semua Mata . Tetapi institusi penanganan Hukum. Baik pihak Polres , maupun Kejaksaan Negri Kab Buru jadikan kasus Ini sebagai maling
Bunga atau pepaya tetangga.
Koruptor menjamur yang menggiurkan hanya dimiliki oleh orang orang pintar mencari celah, tetapi lupa bahwa cela tersebut menjadi jurang untuk rumah tunggu mereka karena koruptor adalah cara cepat untuk mereka menjadi kaya.
Ini sebenarnya adalah penyakit. Virus yang dapat menghancurkan Rakyat ,
Virus yang menggurita dan menyebar dengan cepat sebenarnya sudah sangat lama dan mengendap di Kabupaten Buru ,ketus NURJANNAH RAHAWARIN.
Seperti terjadinya kasus raib anggaran 33,3 M.
Lucunya Ada kemungkinan Pencuri tersebut ikut terlibat dilahap sijago merah saat kantor KPUD BURU
Yang dikuasainya Tiga oknum pelaku KSB.WALID ASIS ,RAHMAWATI HELUT ,S,Kabau, Diruang terpisah yang terbakar rata tidak bisa dilupakan yakni Ketua Komisioner
FAISAL MAMULUTU .
Eronis dan Romantis kisah perjalanan Lembur usaha kerja keras para Pelaku pembakaran yakni RAHMAWATI HELUT.SB.A.TAN
Yang sudah menjadi tersangka akibat Menunjukkan bahwa rasa cintanya kepada teman teman sejati yang sikat Hapis 33,3M.
Menjadi tumbal , sementara Walid ASIS . dan Ketua Komisioner FAISAL MAMULUTI BEBAS BERKELIARAN.
Anggaran Dana Hibah Pemilucada 33,3 M. Sampai saat ini sengaja tidak di Gubris oleh pihak Polres.yakni AKBP SULASTRI SUKIDJANG.
Sehingga menjadi buah bibir publik kalau Kapolres tidak mampu dan tidak becus dalam melakukan tugas dengan baik . Malahan melakukan proses program kecil kecilan dan penanganan kasus kasus kecil. Sementara kasus Maling koruptor yang begitu besar sengaja dibiarkan.
Menurut Nurjannah RAHAWARIN sendiri mengatakan kalau pada saat Komprensi PERS di depan Ruangan Kapolres saya belum buta dan tuli. Kapolres AKBP SULASTRI SUKIDJANG sendirilah yang membaca keterangan kalau Tersangka bendahara KPUD Rahmawati HELUT.
Modus Menggunakan cara membakar kantor KPUD akibat ada persiapan kunjungan pemeriksaan dari INSPEKTORAT KPU PUSAT dan BPK.
Sehingga mengambil inisiatif menyusun rencana yg berjalan selama 3 hari barulah berhasil menjalankan niatnya.
Nah saat Komprensi PERS. NURJANNAH RAHAWARIN memberikan pertanyaan singkat ,ia Mengatakan kepada AKBP, SULASTRI SUKIDJANG Selaku Tongkat komando Dan memimpin Komprensi PERS, "
"" Apakah Tersangka melakukan tindakan membakar Aset Negara ini Adalah sebuah Kesengajaan untuk menutupi Tindakan penyalah gunakan Anggaran Dana Hibah Pemilu,yang diduga berkisar 33,3 M.""
( Jawabannya Kapolres bahwa itu bukan Rana kita. Kita hanya Komprensi PERS soal pelaku pembakaran yang kami tangkap) ✍️✍️✍️
" Bukankah Tadi Ibu Kapolres sendiri yang mengatakan kalau Tersangka bendahara RAHMA HELUT melakukan tindakan ini karna sengaja menghilangkan bukti Anggaran Dana Hibah Pemilu yang dimaksud. ?
Merasa tidak tepat jawab Nurjannah RAHAWARIN meminta untuk KAPOLRES KAB BURU Harus lebih Proaktif untuk melakukan tindakan proses penegakan hukum yang baik dan benar serta menelusuri kasus 33,3 M. Yang Gaib.
Saya mengatakan kalau suka tidak suka . Pasti semua media dan publik akan mengetahui bahwa dana hibah 33,3 M.ada untuk pemilihan umum.
Walaupun itu disembunyikan. Tetap saya bongkar. Jadi jangan tutup tutupi.
Awalnya saya hanya menaikkan berita terkait Anggaran untuk media Pers .berulang kali sebab belum terbayar. Tetapi itu pecahan dari 33,3M.
Pada saat sebelum terjadinya kantor KPUD dibakar saya sendiri sudah memesan SMS ke Faisal Mamulati sebelum tersebar 33,3 M.bahwa "" Ingat anggaran LIPUTAN MEDIA PERS Semua Ada di 33,3M. Tidak perlu kalian ketahui bahwa saya tahu dari mana dan sering saya teriakan dan saya sampaikan di ruang dan halaman kantor KPUD.
Bukan saja pesan WA. Sayapun menyampaikan untuk salah satu anggota Gakumdu untuk hati hati , dan diperhatikan oleh kalian.
Karna kau masih adik saya saya kasih bocoran.
Eronisnya Bukan karna takut apa yang saya sampaikan oleh Faisal Mamulati. Dia JUSTRU
Cuek dan pura pura bodoh, seperti kasus awal saya ngamuk di depan teras halaman kantor BUPATI saat Hari pertama Debat. Bisa jadi ID MEDIA PERS DI ATUR OLEH KETUA KPUD sudah ada Campur Tangan Pihak oknum Polres Buru. Setelah ada kordinasi dengan ketua KPUD akibat Kurangnya ID untuk media pers yang hendak ikut peliputan berita Debat.
Spontan saya ngamuk dan menunjukkan ID PERS. Dari News Investigasi 86, Dan berkata Ingat Didalam DANA HIBAH ADA HAK PERS DIDALAM UNTUK PELIPUTAN SELAMA PEMILICADA DALAM PROMOSI IKLAN 4 KANDIDAT Ditambah tayangan berita selama awal pengambilan no Undian sampai ke Tingkat kampanye dan Debat. Tidak sampai disitu ,Sayapun berteriak untuk semua publik dan pihak kepolisian Polres Kab Buru yang utuh berdiri di depan kantor tersebut guna melakukan pengawasan dan pengamanan.
Diketahui bahwa Saat tidak sengaja saya pergi ke kantor KPU saya sudah lupa tanggal tetapi masih ingat ada terjadi gaduh , adu mulut diantaranya Sekertaris KPUD dan Bendahara ,
Ada juga BS.yakni penasehat salah satu partai, terlibat dalam Adu mulut.
Mereka bertengkar soal anggaran media PERS yang sengaja ingin di tutupi oleh Bendahara sebagaimana tertera dalam RAB DANA HIBAH TERSEBUT.SB esok harinya menyampaikan ke saya disalah satu Warkop bento.
Sambil ngopi ,saya menyampaikan kalau saya sangat tahu, inipun pernah saya keluar selesai ngamuk diKPUD
Dan bertemu satu anggota media pers SK.dan AB yang bekerja sebagai LOW. kemudian saya sampaikan keluhan saya terkait ID dan menceritakan kasus ANGGARAN MEDIA. Yang di tutupi.
Saya sampaikan kalau di Kab Buru ini ada sekitar 17 Media pers.
Baik dari PWI.
AJI.PWRI.DAN RJTI.
Sayapun tahu berapa banyak awak media pers sudah mengambil hak mereka . Tetapi itupun belum sesuai. Sebab harus di berikan kepada Individu media pers masing masing.
Saran saya KASUS INI SUDAH SEPATUTNYA PIHAK KAJATI DAN KAPOLDA YANG TURUN TANGANI, TANGANI LANGSUNG. BERDASARKAN PENYAMPAIAN AKBP SULASTRI SUKIDJANG.
SAAT KOMPRENSI PERS MEMBUAT SAYA CURIGA SANGAT. ADA APA INI SEHINGGA KASUS INI MENGENDAP. ✍️✍️✍️
MALUKU NURJANNAH RAHAWARIN.